Pesona dan Sejarah Candi Sawentar


 Pesona dan Sejarah Candi Sawentar


Sumber sejarah mengenai Candi Sawentar adalah Kitab Nagarakertagama yang berbunyi “Ndan ring saka tri tanu rawi ring wesaka, sri na-/-tha muja mara palah sabrtya, jambat sing ramya pinaraniran langlitya, ri lwang wentar mangunri balitar mwang jimbe”
Artinya: Lalu pada tahun saka Tritanurawi- 1283 (1361 Masehi) bulan Wesaka “April-Mei”, Baginda Raja memuja “Nyekar” ke Palah dengan pengiringnya, berlarut-larut setiap yang indah dikunjungi untuk menghibur hati, di Lwang Wentar Mangunri Balitar dan Jimbe.Juru Kunci Candi Sawentar I yaitu Ibu Purnawati beliau menjadi juru kunci sudah lebih dari 9 tahun.
Obyek wisata Candi Sawentar secara administratif terletak di dusun Centong Desa Sawentar, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar Provinsi Jawa Timur. Meski terletak di Kanigoro, namun candi ini lebih mudah diakses dari Garum. Berpatokan dari SMAN Garum, lanjutkan perjalanan sedikit ke timur hingga menjumpai petunjuk arah menuju Candi Sawentar. Ikuti arah yang ditunjukkan hingga tiba di tugu kawasan Wisata Candi Sawentar.
Candi Sawentar ditemukan kembali oleh P.J. Perquin pada tahun 1915. Saat ditemukan bangunan candi dalam keadaan rusak dan tertimbun. Tinggi candi semula 15,5 meter kini menjadi 10, 5 meter karena longsor tertimbun tanah. Selanjutnya Candi Sawentar digali hingga tahun 1920, dan berhasil menampakkan kaki candi yang sebelumnya tak tampak. Pada tahun 1999 secara tidak sengaja ditemukan kembali struktur bangunan lain di sekitar Candi Sawentar, tepatnya di belakang Pasar Desa Sawentar.


Bagian Candi Sawentar


Kaki Candi (Bhurloka)
Kaki candi berbentuk  kepala naga, memiliki artian untuk menjaga supaya roh jahat tidak masuk kedalam candi. Karena didalam candi ada orang yang sedang bersemedi.

Badan Candi (Bwahloka)
Terdapat relief kepala kala, berfungsi menakuti kekuatan jahat yang berada disekeliling candi. Kepala kala umumnya merupakan gambaran kepala kala yang terdapat pada candi-candi hindu di Jawa Timur, tetapi sangat disayangkan kepala kala tersebut telah rusak.

Atap Candi/Batu Penutup (Swahloka)
Bagian atap candi terdapat relief  bermotif meander yang pada umumnya merupakan hiasan pinggir yang bentuk dasarnya berupa garis berlukis atau berkelok-kelok. Kata meander berarti kelokan sungai.
Candi Sawentar adalah pendharmaan dari Hayam  Wuruk, hal ini didapati dari bukti motif sayap ayam yang terdapat pada pipi tangga kiri dan kanan pintu masuk. Motif ayam tersebut dikorelasikan dengan nama Hayam, sehingga didapati pemikiran bahwa candi tersebut pendarmaan dari Raja Hayam Wuruk. Candi sawentar merupakan peninggalan  agama hindu.


Nama : Muhamad Mutoharul Janan
NIM:  1888201059

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Nyapih Masyarakat Jawa

Analisis Cerpen